Daftar Isi
-
▼
2011
(779)
-
▼
Agustus
(52)
- Jumlah Orang Narsis Di Indonesia Menurut Google
- Islam Akan Mendominasi Dunia
- Museum Perang Dunia II Di Pulau Morotai
- 10 Misteri Besar Alam Semesta
- Pedang Excalibur Yang Melegenda
- Orang-Orang Yang Menghilang Secara Misterius
- Kematian-Kematian Yang Tak Terduga
- 10 Hal Menakjubkan Yang Ada Pada Tubuh Manusia
- Fakta-Fakta Unik Tentang Indonesia
- Penampakan Wajah Orang Tua Di Matahari
- 8 Cara Melihat Kembaran Gaib Kita
- Makam Shakespeare Dan Kutukannya
- "Dropa Stones" Saksi Keberadaan Makhluk Luar Angkasa
- Centralia, Bukit Hantu Yang Masih Menjadi Misteri
- Fosil Tengkorak Misterius
- 5 Orang Yang Dipercaya Masih Hidup Sampai Saat Ini
- Legenda Tempat Paling Menyeramkan Di Dunia
- SBY Jadi Tokoh Kartun Di Jepang
- Wajah Lucu Obama Setelah Di Photoshop
- Misteri Pasien Meninggal Setiap Jum'at Pagi Di Seb...
- 10 Kota Paling Berhantu Di Amerika
- 12 Patung Paling Menyeramkan Di Dunia
- 5 Hotel Paling Seram Di Dunia
- Jaring Laba-Laba Terkuat Dan Terbesar Di Dunia
- Penjaga Makam Yesus Ternyata Seorang Muslim
- Ditemukan Fosil Robot Berusia 2000 Tahun
- Masjid Agung Djenné, Masjid Unik Yang Terbuat Dari...
- 30 Situs Paling Berbahaya Di Dunia
- Sejarah Dua Malaikat (Harut dan Marut) Yang Mengaj...
- Misteri Pasir Penghisap
- Pembantaian Ekstrem Suku Kanibal Di China
- Benarkah Bersalaman Adalah Lambang Okultisme (Setan)?
- Alienkah Yang Membangun Candi Borobudur Dan Piramid
- Warga Thailand Gempar Setelah Menemukan Makhluk An...
- Bayangan Iseng Banget
- Tanda Kiamat, Pasukan Panji Hitam
- Teka-Teki Harta Karun Nazi Di Danau Toplitz
- Kumpulan Foto-Foto Misterius Yang Tertangkap Googl...
- Batu Paling Unik Yang Pernah Ada Di Dunia
- Tempat-Tempat Terangker Di Dunia
- 7 Ritual Kedewasaan Yang Unik & Berbahaya Dari Sel...
- Raksasa Danau Worth, Texas
- Gambar Diam Yang Bergerak Sendiri, Buktikan
- Perhatikan Dengan Seksama Jembatan Ini
- Nemu Gan Dari Hp Temen
- 'Tuyul' yang Ditemukan Warga Menganti Menyusut 15 Cm
- Bung Karno Pernah Dicoba Dibunuh 6 Kali
- Misteri Fenomena Hilangnya Tubuh Manusia Sesaat
- Melihat Kehidupan Algojo Qisas Arab Saudi
- Misteri Arca Berusia 200.000 Tahun Yang Ditemukan ...
- La Isla de la Munecas, Pulau Angker Yang Penuh Bon...
- Ditutup Kita Berdua Mati
-
▼
Agustus
(52)
Sabtu, 20 Agustus 2011
Melihat Kehidupan Algojo Qisas Arab Saudi
Qisas inilah yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Barat, yaitu Ruyati binti Satubi, yang pada Sabtu (18/6) lalu dipenggal kepalanya karena terbukti telah membunuh majikan perempuannya. Qisas sudah banyak diketahui umum, namun bagaimana kehidupan orang yang menjalankan eksekusi qisas, baru sedikit yang terungkap. Salah satu yang pernah terungkap adalah kisah dari Muhammad Saad al-Beshi.
Di Arab Saudi, nama Beshi cukup terkenal. Maklum saja, pria yang kini berusia sekitar 50 tahun ini merupakan seorang eksekutor andal yang dipekerjakan secara khusus oleh pemerintah Arab Saudi.
Beshi, yang direkrut jadi eksekutor sejak 1998, mengaku bangga dengan pekerjaannya itu.
Bukan hal yang menakutkan baginya meski harus menjalankan perintah memenggal kepala para terpidana mati, tak terkecuali wanita.
“Saya memang menentang kekerasan terhadap perempuan. Namun, jika semua perintah (pemenggalan) datangnya dari Tuhan, saya harus melaksanakannya. Saya bangga bisa melakukan pekerjaan untuk Tuhan,” ujar Beshi seperti dikutip harian Arab News.
Berdasarkan hukum Islam yang berlaku di Arab Saudi, hukuman mati pantas diberlakukan untuk seorang pembunuh, pemerkosa, penyelundup narkoba, perampokan bersenjata dan pengguna narkoba.
Selain diminta memenggal kepala tahanan, tak jarang Beshi juga diminta menembak mati tahanan perempuan. “Semua tergantung permintaan. Kadang mereka menyuruh saya menggunakan pedang, kadang pula dengan senjata api. Namun, seringkali saya memakai pedang,” ujarnya.
Ketika diwawancarai, Beshi bekerja sebagai eksekutor di penjara Taif. Di antara tugasnya di sana, ia harus memborgol dan menutup mata tahanan yang menghadapi hukuman mati. Pernah, dalam sehari ia memenggal 10 kepala terpidana mati.
Betapapun kuat mental Beshi, toh ia mengakui bahwa ketika pertama kali menjadi eksekutor di Jeddah, ia sangat gugup. Pasalnya, banyak orang yang menyaksikan eksekusi itu. Namun, kini Beshi telah mampu mengatasi “demam panggung”-nya.
“Tahanan saat itu diikat dan ditutup matanya. Dengan sekali tebas pakai pedang, saya memisahkan kepalanya, yang jatuh menggelundung beberapa meter jauhnya,” kenang Beshi tentang pemenggalan pertama yang dilakukannya.
Kala itu, banyak saksi yang muntah usai menyaksikan pemenggalan tersebut. Beshi mengaku tidak tahu mengapa mereka ikut menyaksikan “penjagalan” kalau tak tahan.
Meski menjadi penjagal kelas wahid di negaranya, Beshi menyebut tak ada orang yang takut dengan dirinya. “Saya tetap memiliki banyak saudara dan teman, terutama di masjid. Saya juga memiliki kehidupan normal seperti kebanyakan orang. Tidak ada masalah dengan kehidupan sosial saya,” tegasnya.
Pedang yang digunakannya merupakan hadiah dari pemerintah Arab Saudi. Tak lupa ia selalu mengasah mata pedangnya agar tetap tajam. Bahkan anak-anaknya selalu membantunya membersihkannya.
“Banyak orang terkesan dengan ketajaman pedang ini, yang bisa memisahkan kepala dari badan,” ujar Beshi blak-blakan.
Beshi tak mau mengungkap berapa ia dibayar pemerintah sebagai eksekutor karena hal itu merupakan kesepakatan yang harus dirahasiakan. Namun, ia menekankan bahwa gaji tidaklah penting. “Saya sudah sangat bangga bisa menjalankan perintah Tuhan,” tandasnya.
Meskipun begitu, Beshi menyebut harga sebuah pedangnya sekitar 20.000 Riyal (sekitar Rp 56 juta).
Sebelum melaksanakan tugasnya, Beshi selalu menemui keluarga korban kejahatan, dan meminta agar mereka memaafkan si terpidana. Dan ketika berada di tempat eksekusi, satu-satunya pembicaraan Beshi dengan terpidana hanyalah permintaan Beshi agar si terpidana terus membaca kalimat syahadat sampai detik-detik terakhir sebelum dipenggal.
“Ketika masuk ke dalam ruang eksekusi, ketabahan para tahanan seolah menjadi runtuh. Lalu saya membaca perintah eksekusi dan begitu ada tanda, saya menebas kepala terpidana,” imbuhnya.
Sebagai senior di bidang “penjagalan”, Beshi juga diminta untuk menyiapkan penerusnya. Ia kini tengah melatih anak laki-lakinya Musaed untuk menjadi seorang eksekutor andal.
“Saya berhasil melatih anak saya sebagai seorang eksekutor. Ia menerimanya, dan bahkan sudah terpilih untuk menggantikan saya suatu saat,” ujar Beshi bangga.
Biasanya latihan yang dijalankannya adalah bagaimana cara memegang pedang dan tempat di mana mengayunkan mata pedang ke sasaran. Tak jarang ia juga harus melakukan amputasi tangan atau kaki terpidana yang terbukti mencuri.
“Saya biasa menggunakan pisau khusus yang sangat tajam untuk amputasi itu, bukan pedang. Ketika mengiris, saya memulainya dari tulang sendi agar mudah,” katanya.
Kendati tugasnya bisa dianggap “menyeramkan”, toh Beshi memiliki kehidupan yang normal. Ayah dari tujuh anak ini mengaku sebagai sosok pria rumahan dan penyayang. Ketika ditunjuk oleh pemerintah Saudi sebagai eksekutor, Beshi sudah menikah.
Beruntung sang istri tidak mempermasalahkan pilihan profesinya. “Ia hanya menyuruh saya untuk selalu berhati-hati sebelum melibatkan diri,” katanya.
Meski demikian, Beshi bersyukur, istrinya tidak takut dengan dirinya. “Keluarga saya penuh kasih sayang dan cinta. Mereka tidak takut meski saya baru pulang dari eksekusi. Bahkan mereka membantu saya membersihkan pedang,” tuturnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar